Obat yang mengandung alkana alkena dan alkuna

         Morfin secara umum dianggap sebagai analgesic opioid pola dasar dan agen pembanding bagi semua obat pereda nyeri,  dengan efek utamanya yaitu berikatan serta mengaktivasi reseptor μ-opioid pada system saraf pusat. Aktivasi dari reseptor ini akan menghasilkan efek analgesia,  physical dependence, respiratory depression dan euforia.

Dalia Salsabila

video pada menit : 3.43 - 4.51


Komentar

  1. tolong jelaskan bagaimana proses dari aktivasi reseptor μ-opioid pada sistem saraf pusat sehingga bisa nenghasilkan efek analgesik

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mekanisme kerja morfin sebagai analgesik terjadi melalui ikatan pada reseptor opioid terutama pada reseptor opioid μ. Ikatan pada reseptor opioid μ menyebabkan pecahnya protein G hal tersebut akan menghambat adenylyl cyclase cascade sehingga terjadi penurunan jumlah cyclic adenosine monophosphate (cAMP) di dalam sel. Hal ini menyebabkan penutupan gerbang ion kalsium sehingga menghambat pelepasan neurotransmiter eksitatori nyeri pada presinaps, selain itu aktivasi reseptor opioid μ pada pasca sinaps akan menyebabkan pembukaan gerbang ion kalian keluar dari sel saraf yang mengakibatkan terjadinya hiperpolarisasi sehingga menghambat transmisi impuls nyeri lebih lanjut.

      Hapus
  2. apakah farmakologi morfin hanya bekerja pada reseptor μ-opioid? jika tidak tolong sebutkan reseptor apa saja selain reseptor μ-opioid, serta sebutkan efek yang ditimbulkan Dari masing-masing aktivitas reseptor

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ikatan morfin dan reseptor opioid menyebabkan beberapa efek pada saraf pusat, seperti inhibisi transmisi sinyal nyeri, mengubah respons terhadap nyeri, menimbulkan efek analgesik, depresi napas, sedasi, supresi batuk, dan miosis.

      Hapus
  3. tolong sebutkan dibagian tubuh mana reseptor bisa ditemukan

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kualitas Simplisia